Ultraman Beliarok: Saat Senjata Menjadi Pembantai yang Bernyawa
Di semesta Ultra, pahlawan biasanya menggunakan senjata sebagai alat bantu. Tapi bagaimana jika senjatanya sendiri adalah makhluk hidup—dan bukan sembarang makhluk, melainkan ciptaan dari energi paling jahat di galaksi?
Inilah Beliarok, pedang hidup yang merupakan hasil fusi DNA Ultraman Belial dengan kekuatan negatif Red King dan Skull Gomora. Tapi dalam beberapa versi alternatif dan panggung live stage, Beliarok mengambil alih tubuh pengguna dan berubah menjadi Ultraman sendiri—Ultraman Beliarok, varian sadis yang tertawa saat membunuh dan menyiksa musuhnya dengan perlahan.
Asal-Usul: Dari Pedang Menjadi Monster
Beliarok pertama kali muncul dalam Ultraman Z sebagai pedang hidup milik Ultraman Zero yang diwariskan ke Z. Dalam versi orisinalnya, ia adalah partner sadis tapi terkendali.
Namun, dalam versi alternatif seperti Stage Show: Fusion of Rage dan cerita novel independen, diceritakan bahwa Beliarok dapat menyatu secara penuh dengan inang manusia atau Ultra, menciptakan wujud Ultraman Beliarok—makhluk tanpa empati, penuh hasrat membunuh, dan tidak mengenal sekutu.
Penampilan: Ultraman dalam Bentuk Pembunuh Ritual
Ultraman Beliarok memiliki tampilan mengerikan:
-
Tubuh berwarna logam hitam merah membara, seperti besi tempa yang baru keluar dari neraka
-
Tanduk tunggal di kepala, mirip Belial, namun lebih panjang dan melengkung tajam
-
Tangan kanan berbentuk pedang raksasa, menyatu langsung dengan sistem saraf tubuh
-
Mata berwarna ungu gelap, dan senyum lebar permanen seperti topeng iblis
Setiap gerakannya meninggalkan percikan api dan suara berderak, seolah armor-nya terbakar dari dalam.
Kekuatan Ultra yang Disesuaikan untuk Penyiksaan
Ultraman Beliarok memiliki kemampuan sadis:
-
Dark Edge Slash – Serangan tebasan yang memotong dimensi dan tubuh musuh secara simultan
-
Scream Trigger – Setiap kali ia membunuh, Beliarok mengeluarkan jeritan lawan terakhir sebagai gelombang energi, menyiksa mental musuh berikutnya
-
Hell Bind Field – Area cakar energi hitam yang menahan musuh hidup-hidup sambil mengiris sedikit demi sedikit
-
Soul Furnace – Kemampuan menyerap jiwa makhluk hidup untuk dijadikan amunisi serangan berikutnya
Ia lebih menyukai pertarungan jarak dekat—bukan untuk efisiensi, tapi karena ingin mendengar musuh menjerit.
Korban Sadis dalam Pertunjukan Live & Novel
Dalam versi panggung:
-
Ultraman Ribut – Diiris dari belakang hingga tubuhnya terbelah perlahan
-
Sevenger – Dirusak dan dilempar ke publik sebelum diledakkan dengan suara tawa Beliarok
-
Zoffy (versi alternatif) – Jantungnya diserap dan dijadikan bahan “api” untuk Hell Bind Field
Beberapa adegan panggung menunjukkan Beliarok mengayunkan mayat musuh sebagai senjata, lengkap dengan efek darah energi dan potongan tubuh.
Hubungan Psikologis: Beliarok vs Penggunanya
Dalam kisah Possession Arc, diceritakan bahwa inang Beliarok perlahan kehilangan kendali, dan setiap kali menggunakan kekuatannya, suara bisikan sadis dari pedang itu semakin jelas:
“Bukan dia yang bergerak, tapi aku. Dia hanya daging. Aku adalah kehendak.”
Akhirnya, inang menjadi boneka. Ultraman Beliarok sepenuhnya mengambil alih. Di akhir cerita, inang menangis dalam dimensi internal sambil menyaksikan tubuhnya menghancurkan kota demi kota.
Simbolisasi: Senjata yang Tak Seharusnya Digunakan
Ultraman Beliarok adalah simbol dari bahaya teknologi dan kekuatan yang terlalu kuat untuk dikendalikan. Ia adalah:
-
Manifestasi obsesi Ultra akan kekuatan
-
Perwujudan amarah Belial yang belum padam
-
Bukti bahwa tidak semua “bantuan” adalah pertolongan
Penutup: Pedang yang Haus Akan Darah, Bukan Keadilan
Ultraman Beliarok tidak menyelamatkan dunia. Ia membunuh dunia, lalu menjadikan reruntuhan sebagai tahta. Ia adalah pengingat bahwa senjata hidup akan selalu memiliki kehendaknya sendiri, dan kadang, kehendak itu adalah pembantaian.
Selama ada makhluk yang percaya kekuatan adalah segalanya, Beliarok akan selalu memiliki jalan untuk kembali.