Amazing-Man (Will Everett) – Pahlawan Kulit Hitam Pelopor di Era Perang Dunia II

 

Will Everett alias Amazing-Man adalah pahlawan kulit hitam dari DC Comics yang memiliki kekuatan penyerapan materi. Simak kisahnya sebagai pelopor keberagaman dan anggota All-Star Squadron


Dari Atlet Olimpiade ke Pejuang Keadilan

Di tengah gelombang rasisme dan ketidakadilan sosial pada era 1940-an, lahir seorang karakter superhero kulit hitam dalam semesta DC Comics yang mematahkan stereotip dan berdiri teguh demi keadilan. Dia adalah Will Everett, alias Amazing-Man, seorang mantan atlet Olimpiade yang menjadi pejuang super dengan kekuatan luar biasa dan moral yang teguh.

Sebagai salah satu pahlawan kulit hitam pertama dalam dunia komik superhero, Amazing-Man membawa beban sejarah, politik, dan budaya yang besar di pundaknya. Artikel ini akan mengulas asal-usulnya, kekuatannya, perannya dalam All-Star Squadron, serta warisan panjang yang ia tinggalkan di dunia superhero DC.


Asal-Usul: Atlet yang Direkrut oleh Ilmuwan Gila

Amazing-Man pertama kali muncul dalam All-Star Squadron #23 (1983), diciptakan oleh Roy Thomas dan Jerry Ordway. Dikisahkan bahwa Will Everett adalah mantan atlet lari Olimpiade yang berjuang keras menembus diskriminasi rasial untuk mewakili Amerika Serikat. Setelah kariernya dihentikan karena cedera dan rasisme yang sistemik, ia terjebak dalam eksperimen ilmiah oleh seorang ilmuwan jahat bernama Dr. Terry Curtis / The Ultra-Humanite.

Akibat eksperimen itu, Will memperoleh kemampuan luar biasa untuk menyerap sifat fisik dari materi apa pun yang disentuhnya — dari baja, kayu, batu, hingga es. Alih-alih menjadi alat kriminal, Will memberontak dan memilih jalan pahlawan, menyebut dirinya Amazing-Man dan bergabung dengan kelompok All-Star Squadron, tim pahlawan era Perang Dunia II yang dibentuk oleh Presiden Roosevelt.


Kekuatan dan Kemampuan Amazing-Man

Kemampuan utama Will Everett menjadikannya unik di antara pahlawan era Golden Age:

  • Penyerapan Materi (Molecular Mimicry)
    Amazing-Man bisa menyerap properti fisik dari objek yang ia sentuh — jika ia menyentuh besi, tubuhnya menjadi sekeras baja; jika menyentuh batu, ia menjadi seperti manusia granit.

  • Kekuatan Super
    Saat menyerap materi padat, kekuatan fisiknya melonjak luar biasa.

  • Daya Tahan Tinggi
    Ia kebal terhadap peluru, suhu ekstrem, dan dampak fisik berat saat tubuhnya berada dalam bentuk materi lain.

  • Ahli Bertarung dan Atlet
    Sebagai mantan pelari Olimpiade, ia memiliki kelincahan, kecepatan, dan ketangkasan tinggi, serta keterampilan bela diri yang solid.

Meskipun bukan metahuman yang lahir secara alami, kekuatannya membuat Amazing-Man berdiri sejajar dengan pahlawan seperti Steel, Atom Smasher, dan bahkan Superman dalam momen tertentu.


Peran dalam All-Star Squadron

All-Star Squadron adalah tim superhero zaman Perang Dunia II yang terdiri dari pahlawan dari berbagai latar belakang. Will Everett menjadi anggota penting dan pelopor pahlawan kulit hitam di dalam tim ini.

Selama bergabung, Amazing-Man:

  • Misi global: Melawan Nazi, Ultra-Humanite, dan kelompok Axis supervillain.

  • Menolak perintah yang diskriminatif: Sering mempertanyakan keputusan otoritas militer yang bias rasial.

  • Menjadi simbol inspiratif: Kehadirannya di tim mendorong lebih banyak representasi pahlawan kulit hitam dalam narasi era modern.

Karakternya menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan bukan hanya melawan penjahat super, tapi juga sistem yang tidak adil.


Konflik Sosial dan Simbolisme Rasial

DC Comics menggambarkan Amazing-Man dengan latar realitas keras — Will hidup dalam Amerika era segregasi, di mana pahlawan kulit hitam dianggap lebih rendah bahkan ketika mereka menyelamatkan negara.

Karakter ini menggambarkan:

  • Perjuangan melawan rasisme institusional

  • Keinginan untuk diakui sebagai pahlawan sejati, bukan sekadar token

  • Perlawanan terhadap penggunaan kekuatan untuk penindasan

Will Everett adalah simbol dari perubahan dalam representasi, dan menjadi jembatan antara masa lalu kelam dan masa depan yang inklusif.


Keluarga dan Warisan: Generasi Amazing-Man

Warisan Will Everett tidak berhenti padanya. Ia membuka jalan bagi dua keturunannya:

  1. Will Everett III (cucu) – Muncul dalam Justice League of America dan Infinite Crisis sebagai penerus Amazing-Man, dengan kemampuan molekular yang lebih berkembang.

  2. Markus Clay (versi New Earth) – Amazing-Man versi modern yang menjadi anggota JSA. Ia mengadopsi identitas Amazing-Man untuk melanjutkan perjuangan kakek spiritualnya dalam konteks sosial dan budaya modern.

Generasi baru Amazing-Man menunjukkan bahwa semangat perlawanan dan perjuangan bisa diwariskan, menjadikan nama "Amazing-Man" sebagai simbol kekuatan moral dan harapan kulit hitam dalam dunia superhero.


Kemunculan dalam Media Lain

Hingga kini, Amazing-Man belum muncul dalam media seperti film atau serial TV besar. Namun karakter ini sangat cocok untuk:

  • Serial berlatar Perang Dunia II

  • Film animasi tentang All-Star Squadron atau sejarah JSA

  • Crossover multigenerasi tentang warisan pahlawan kulit hitam

  • Mini seri komik bertema ras dan perjuangan sosial

Dengan semakin meningkatnya permintaan akan representasi yang lebih inklusif, Amazing-Man sangat layak diangkat kembali ke panggung utama DC Universe.


Perbandingan dengan Pahlawan Sezaman

KarakterKekuatanTema Utama
Amazing-ManPenyerapan materiRasisme, patriotisme, identitas
SteelTubuh baja, teknologi tinggiWarisan keluarga, pengorbanan
Black LightningPengendalian listrikKomunitas, pendidikan, urban
Mr. TerrificTeknologi dan kecerdasanEtika ilmiah, keadilan sosial

Amazing-Man lebih dekat ke akar kerakyatan dan sejarah perjuangan, menjadikannya salah satu pahlawan kulit hitam paling relevan dalam sejarah DC.


Kesimpulan: Manusia Biasa dengan Kekuatan Luar Biasa

Will Everett alias Amazing-Man bukan hanya manusia dengan kekuatan luar biasa—ia adalah representasi harapan dan keteguhan hati, bahwa seseorang bisa melampaui batasan warna kulit, status sosial, dan ekspektasi orang lain.

Dengan tubuh sekeras logam dan hati seteguh baja, Amazing-Man berdiri di garis depan pertarungan yang tidak hanya fisik, tetapi juga ideologis. Ia bukan hanya pahlawan bagi zamannya—ia adalah simbol keberanian lintas generasi.