Black Adam: Kekuatan Ilahi dalam Genggaman Manusia yang Terluka
Di balik gemerlap dan keceriaan Shazam, terdapat bayangan masa lalu yang kelam—sosok yang juga menerima kekuatan dari penyihir kuno, tapi memilih jalan berbeda. Dialah Black Adam, atau Teth-Adam, pahlawan yang jatuh, antihero yang bimbang, dan dewa yang dihormati serta ditakuti dalam satu waktu.
Awal Mula: Teth-Adam dari Kahndaq
Black Adam berasal dari negeri fiktif bernama Kahndaq, sebuah kerajaan di Timur Tengah yang dilanda perbudakan dan penindasan. Di masa kuno, Teth-Adam dipilih oleh penyihir Shazam karena sifatnya yang mulia dan keberaniannya melawan tirani. Dengan kata “SHAZAM”, Adam mendapatkan kekuatan luar biasa dari para dewa Mesir:
-
S: Shu (daya tahan)
-
H: Heru / Horus (kecepatan)
-
A: Amon (kekuatan)
-
Z: Zehuti / Thoth (kebijaksanaan)
-
A: Aton (kekuatan sihir dan petir)
-
M: Mehen (keberanian)
Namun kekuasaan besar ini perlahan menggerogoti hatinya. Setelah menyaksikan keluarganya terbunuh dan negerinya terus dijajah, Adam mulai menggunakan kekuatan ilahi bukan hanya untuk membebaskan, tetapi juga menghancurkan musuh dengan kejam.
Akhirnya, penyihir Shazam melihat bahwa Adam telah menyalahgunakan sihir, dan mengurungnya dalam penjara magis selama ribuan tahun.
Kebangkitan Kembali dan Dendam
Zaman berlalu, dan Black Adam bangkit kembali di era modern. Kini ia menyimpan dendam bukan hanya pada musuh-musuhnya, tapi juga pada penyihir yang mengkhianatinya dan pahlawan baru yang mengusung nama “Shazam”.
Adam melihat Billy Batson sebagai bocah yang tidak layak memegang kekuatan tersebut. Namun, seiring waktu, permusuhan ini berubah menjadi pemahaman yang rumit. Black Adam mulai mempertanyakan apa arti kekuatan, siapa yang berhak memilikinya, dan apakah pembebasan melalui ketakutan bisa dibenarkan.
Antihero dengan Prinsip Keras
Black Adam bukan penjahat satu dimensi. Ia melindungi rakyat Kahndaq dengan sepenuh hati dan tak segan menghancurkan siapa pun yang mengancam negaranya. Di mata banyak penduduk, ia adalah dewa pelindung, bukan tiran. Namun bagi dunia luar, ia sering dianggap ancaman besar.
Berbeda dengan Billy Batson yang mengandalkan kerja sama dan harapan, Adam percaya bahwa hanya kekuatan absolut yang bisa menciptakan kedamaian sejati. Ia lebih memilih jalan kekuasaan, kecepatan dalam tindakan, dan keadilan yang tanpa kompromi.
Kekuatannya: Kuno dan Menggetarkan
Kekuatan Black Adam setara, bahkan kadang melampaui Shazam. Ia bisa:
-
Menciptakan dan mengendalikan petir magis
-
Terbang dengan kecepatan luar biasa
-
Menahan serangan Superman
-
Memiliki umur panjang dan daya tahan magis
-
Kebijaksanaan perang kuno dan siasat politik
Namun keunggulan utamanya adalah pengalaman dan kejamnya keputusan yang siap ia ambil demi tujuan yang menurutnya benar.
Hubungan dengan Justice League dan Dunia Luar
Black Adam tidak pernah sepenuhnya berada di sisi kebaikan atau kejahatan. Ia pernah bersekutu dengan Justice League, Suicide Squad, dan Justice Society of America (JSA). Namun aliansinya selalu bersifat taktis dan tidak permanen.
Di JSA, ia sempat memiliki ikatan kuat dengan Hawkman dan Isis (istri yang sangat ia cintai). Namun ketika Isis terbunuh, amarah Adam meledak dan kembali membawanya ke jalan pembalasan. Kejadian ini mengubahnya dari pemimpin yang stabil menjadi dewa murka.
Penampilan di Media Populer
Black Adam mencapai puncak popularitasnya berkat film “Black Adam” (2022) yang diperankan oleh Dwayne “The Rock” Johnson. Film ini menyoroti sisi antihero dan politik dalam karakter Adam. Ia bukan sosok yang mudah didefinisikan sebagai baik atau jahat—ia adalah kekuatan alam yang punya agenda dan filosofi sendiri.
Versi animasi dan game seperti Injustice, Young Justice, dan Justice League Unlimited juga menampilkan Black Adam sebagai lawan kuat yang sering memaksa para pahlawan berpikir ulang tentang moralitas kekuasaan.
Dilema Moral: Siapa yang Layak Memegang Kekuatan?
Kisah Black Adam memunculkan pertanyaan penting: Apa yang membedakan pahlawan dan tiran? Jika seseorang menggunakan kekuatannya untuk menciptakan perdamaian tapi dengan tangan besi, apakah ia salah?
Di sinilah keindahan kompleksitas karakter Black Adam. Ia bukan penjahat karena cinta akan kehancuran, tapi karena ia percaya kedamaian tidak bisa diraih tanpa pengorbanan besar.
Kesimpulan
Black Adam adalah sosok yang membuat batas antara pahlawan dan penjahat menjadi kabur. Ia adalah penguasa, pelindung, pembalas dendam, dan di atas semua itu—manusia yang terluka. Sementara Billy Batson menyuarakan harapan, Adam adalah gaung dari masa lalu yang penuh penderitaan dan kekuatan yang membentuknya menjadi dewa tak tergoyahkan.
Dalam dunia Shazam, Black Adam adalah simbol bahwa kekuatan sejati tak hanya datang dari sihir, tapi juga dari rasa kehilangan dan tekad untuk tidak pernah lemah lagi.