Dalam lautan karakter DC Comics yang luas, terdapat beberapa tokoh yang mengangkat isu identitas, budaya, dan balas dendam—salah satunya adalah Black Bison. Karakter ini tidak hanya mewakili kekuatan supranatural, tapi juga menyuarakan ketidakadilan sejarah terhadap suku asli Amerika. Dengan kekuatan sihir yang mengerikan dan masa lalu yang tragis, Black Bison adalah karakter yang rumit: bukan sepenuhnya jahat, tapi juga jauh dari pahlawan sejati.
Asal-Usul: John Ravenhair dan Warisan Leluhur
Black Bison pertama kali muncul dalam komik Firestorm (vol. 2) #1 tahun 1982. Nama aslinya adalah John Ravenhair, seorang keturunan suku Sioux yang hidup di dunia modern sebagai dosen seni dan budaya asli Amerika. Meskipun ia berpendidikan tinggi dan mencoba beradaptasi dengan dunia barat, John tetap menyimpan luka akibat ketidakadilan sejarah terhadap leluhurnya.
Kehidupan John berubah drastis ketika ia dikunjungi secara spiritual oleh roh leluhurnya, Kakek Bison Hitam (Black Bison asli). Sang kakek mewariskan kepadanya sebuah kalung mistis yang memberikan kekuatan untuk mengendalikan elemen tanah dan menghidupkan benda mati.
Namun warisan ini juga membawa beban besar. John merasa terpanggil untuk membalas dendam terhadap masyarakat modern yang menurutnya terus menindas dan mengeksploitasi warisan leluhur. Maka lahirlah Black Bison versi baru, yang lebih radikal dan destruktif.
Kekuatan Supranatural Black Bison
Black Bison bukan sekadar petarung biasa. Ia adalah pengendali roh dan elemen tanah, dengan kekuatan yang sangat unik di dunia DC Comics. Berikut adalah beberapa kekuatan khasnya:
-
Menghidupkan Objek Mati: Ia bisa membangkitkan patung, baju zirah museum, atau benda bersejarah lain untuk menjadi prajurit hidup.
-
Manipulasi Alam dan Tanah: Black Bison dapat mengendalikan angin, tanah, dan kekuatan alam sekitar.
-
Komunikasi dengan Arwah: Ia dapat memanggil roh leluhur dan menggunakan mereka untuk memberi petunjuk atau bantuan.
-
Kekuatan Fisik di Atas Rata-rata: Dalam mode transformasi, ia memiliki daya tahan dan kekuatan setara meta-human.
Kemampuan-kemampuan ini membuat Black Bison sangat berbahaya, terutama di lokasi-lokasi bersejarah seperti museum atau tempat keramat.
Benturan Nilai dengan Firestorm
Black Bison adalah musuh utama Firestorm dalam banyak kisah. Namun pertarungan mereka bukan hanya soal fisik, melainkan juga tentang benturan ideologi. Firestorm mewakili generasi muda Amerika modern—teknologi, logika, dan integrasi budaya. Sementara Black Bison membawa suara masa lalu, spiritualitas, dan rasa kehilangan identitas budaya.
Dalam beberapa pertarungan, Black Bison tidak hanya berusaha menghancurkan benda-benda peninggalan kolonial, tetapi juga ingin menciptakan tatanan dunia baru yang lebih menghargai leluhur dan bumi. Namun aksinya sering kali ekstrem, membahayakan nyawa orang tak bersalah.
Versi Kedua: Sloane
Menariknya, identitas Black Bison tidak berhenti di John Ravenhair. Dalam era modern DC Rebirth, karakter ini dimunculkan kembali dalam serial The Flash (2017), kali ini sebagai Minh Tuan Sloane, seorang wanita keturunan Vietnam yang juga menggunakan kalung mistis Black Bison.
Versi baru ini memiliki motivasi serupa—membalas dendam atas ketidakadilan terhadap budaya dan tanah leluhurnya. Ia mencuri artefak dan membangkitkan mereka sebagai senjata untuk mengungkap ketimpangan sistem. Meskipun metodenya tetap berbahaya, narasi karakter ini lebih kompleks dan relevan dengan isu sosial kontemporer.
Representasi Suku Asli Amerika dan Isu Sosial
Black Bison adalah salah satu dari sedikit karakter DC yang secara eksplisit menggambarkan konflik identitas etnis dan spiritualitas suku asli Amerika. Sayangnya, ia juga merupakan contoh karakter yang mudah tergelincir menjadi stereotip “penjahat mistis”, sebuah tema yang sering dikritik.
Namun jika ditulis dengan hati-hati, Black Bison memiliki potensi besar sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan struktural, bukan hanya sekadar villain. Ia mencerminkan bagaimana warisan budaya yang kaya bisa menjadi kekuatan—namun juga beban jika tidak diakomodasi dengan adil oleh masyarakat modern.
Penampilan di Media Lain
Versi modern Black Bison pernah tampil dalam serial The Flash musim ke-4, diperankan oleh Chelsea Kurtz. Di sini, ia muncul sebagai penjahat meta-human dengan kemampuan membangkitkan objek mati, sangat mirip dengan versi komik. Meskipun hanya muncul dalam satu episode, karakter ini berhasil meninggalkan kesan dan menunjukkan potensi eksplorasi lebih dalam dalam serial TV atau film.
Sayangnya, seperti banyak karakter minor DC, Black Bison belum mendapat tempat besar di layar lebar atau crossover besar seperti Crisis on Infinite Earths. Namun dengan meningkatnya minat terhadap representasi budaya, bisa jadi Black Bison akan kembali bersinar di masa depan.
Daya Tarik dan Tragedi
Apa yang membuat Black Bison menarik bukanlah hanya kekuatannya, tapi tragedi dalam hidupnya. John Ravenhair bukanlah orang jahat; ia adalah korban dari sejarah yang tidak adil. Warisannya menjadi kutukan karena dunia tidak memberinya tempat untuk berdamai dengan masa lalu.
Dalam beberapa versi cerita alternatif, Black Bison bahkan sempat direkrut untuk kelompok superhero mistis seperti Shadowpact, menunjukkan bahwa ia bisa berubah menjadi sekutu jika diberi kesempatan.
Kesimpulan
Black Bison adalah simbol konflik antara tradisi dan modernitas, antara keadilan dan balas dendam. Ia menunjukkan bahwa kekuatan besar dari leluhur bisa menjadi penyelamat atau penghancur, tergantung bagaimana seseorang menggunakannya.
Di dunia DC Comics yang penuh dewa dan alien, Black Bison berdiri sebagai pengingat bahwa kekuatan terbesar bisa datang dari dalam—dari identitas, warisan, dan suara-suara yang selama ini dibungkam.