Obsidian – Putra Kegelapan dari Justice Society yang Berjuang Melawan Bayangannya Sendiri
Dalam semesta DC Comics yang penuh dengan cahaya, salah satu karakter yang paling mencolok justru adalah sosok yang mengendalikan kegelapan: Obsidian. Sebagai anak dari Green Lantern orisinal Alan Scott, Obsidian mewarisi kekuatan luar biasa — tapi juga beban psikologis dan sejarah keluarga yang rumit.
Lahir sebagai Todd Rice, Obsidian bukan hanya pahlawan super, tapi juga simbol keberanian menghadapi trauma, warisan, dan identitas pribadi, menjadikannya salah satu karakter paling manusiawi dalam dunia superhero DC.
Asal-Usul: Anak Kembar dari Cahaya dan Bayangan
Todd Rice adalah anak kembar dari Alan Scott dan Rose Canton (Thorn), namun terpisah sejak lahir bersama saudara kembarnya, Jennie-Lynn Hayden (Jade). Todd dibesarkan dalam sistem adopsi yang keras dan penuh rahasia, yang membuatnya:
-
Tumbuh dalam ketidakpastian dan kemarahan,
-
Merasa asing dan tidak diinginkan,
-
Merindukan sosok ayah yang tak pernah ia kenal.
Setelah mengetahui warisan metahuman dalam dirinya, Todd mengadopsi identitas Obsidian, dan mulai mengendalikan kekuatan kegelapan dalam tubuhnya.
Kekuatan dan Kemampuan
Obsidian memiliki kemampuan unik yang membuatnya salah satu pengguna bayangan paling kuat di DC:
-
Mengendalikan dan menjadi bagian dari kegelapan, termasuk mengubah tubuhnya menjadi bentuk bayangan.
-
Meluncur melalui bayangan, teleportasi jarak jauh antar ruang.
-
Membaca pikiran dan menanam ketakutan, karena kegelapan membawanya ke sisi batin terdalam manusia.
-
Membentuk medan dan senjata dari kegelapan, mirip Green Lantern tapi dengan unsur gelap.
-
Menutupi area luas dalam kegelapan absolut.
Namun, kekuatan ini juga memperburuk kondisi mentalnya. Obsidian pernah menjadi korban kegilaannya sendiri, membuatnya sempat berubah menjadi musuh sebelum akhirnya pulih.
Perjalanan Emosional: Dari Villain ke Hero
Kisah Obsidian penuh tikungan emosional:
-
Ia pernah beralih ke sisi jahat, menguasai kota dalam kegelapan dan berkonflik dengan saudaranya sendiri.
-
Namun cinta dan hubungan dengan Justice Society dan Jade membawanya kembali.
-
Ia belajar menerima penyakit mentalnya, menjalani terapi, dan menjadi pahlawan sejati.
Kisahnya mencerminkan perjuangan manusia menghadapi trauma dan rasa tidak cukup. Obsidian bukan karakter sempurna — justru itulah yang membuatnya kuat.
Hubungan dengan Alan Scott dan Jade
-
Obsidian akhirnya menjalin kembali hubungan dengan ayahnya, Alan Scott, meski tidak selalu mudah.
-
Saudari kembarnya, Jade, adalah satu-satunya orang yang benar-benar memahaminya — hubungan mereka penuh kasih dan saling menyelamatkan.
-
Dalam era modern, Todd menerima bahwa ia memiliki sisi gelap — tapi bisa memilih untuk menggunakannya demi kebaikan.
Representasi LGBTQ+
Obsidian juga dikenal sebagai salah satu pahlawan LGBTQ+ dalam DC Comics, dengan orientasi seksual gay yang diungkapkan dalam versi post-Crisis dan Rebirth. Ia:
-
Menjadi representasi penting untuk pembaca LGBTQ+ dalam dunia superhero,
-
Menunjukkan bahwa identitas seksual tidak membatasi kemampuan menjadi pahlawan,
-
Dipuji karena eksplorasi psikologis dan emosionalnya yang mendalam.
Peran dalam Tim dan Event Besar
Obsidian adalah anggota penting dari:
-
Infinity Inc. – tim yang terdiri dari anak-anak dan pewaris Justice Society.
-
Justice Society of America (JSA) – di mana ia bekerja bersama ayahnya dan para pahlawan generasi tua.
-
Terlibat dalam event besar seperti Crisis on Infinite Earths, Blackest Night, dan Doomsday Clock.
Penampilan di Media Lain
Obsidian muncul di:
-
Serial TV Legends of Tomorrow (CW), diperankan sebagai anak Alan Scott dari masa depan.
-
Disebut dalam berbagai proyek animasi DC dan novel grafis bertema warisan superhero.
Penutup
Obsidian adalah pahlawan yang tidak didefinisikan oleh kekuatannya, tapi oleh perjuangan batinnya. Ia adalah lambang harapan bagi siapa pun yang merasa tersesat, terasing, atau berjuang dengan sisi gelap dalam diri sendiri. Dalam dunia superhero yang gemerlap, Obsidian membuktikan bahwa bahkan bayangan bisa menjadi pelindung cahaya.