Sebelum Menjadi Dewi: Siapa Jane Foster?
Sebelum dunia mengenalnya sebagai pengganti Thor, Jane Foster adalah manusia biasa. Ia bukan pejuang dari Asgard, bukan dewa petir, dan bahkan tidak memiliki pelatihan tempur. Jane adalah perawat yang kemudian menjadi dokter ahli onkologi, seseorang yang menyelamatkan nyawa dengan ilmu dan empati, bukan dengan kekuatan.
Ia pertama kali muncul dalam komik Journey into Mystery #84 (1962) sebagai kekasih dari Donald Blake — alter ego manusia dari Thor. Jane memiliki ketertarikan yang dalam terhadap kebaikan, dedikasi, dan pengabdian. Sejak awal, ia digambarkan sebagai pribadi yang kuat secara moral dan emosional.
Namun, takdirnya berubah ketika tak hanya hatinya yang menyentuh Thor... tapi juga jantung kekuatan Mjolnir itu sendiri.
Saat Dewa Tak Lagi Layak
Perjalanan Jane menjadi Thor dimulai ketika Thor Odinson tidak lagi layak mengangkat Mjolnir. Dalam alur cerita “Original Sin” (2014), bisikan dari Nick Fury mengungkap rahasia yang membuat Thor kehilangan rasa layaknya terhadap palu legendaris itu.
Mjolnir pun jatuh di bulan, dan tak seorang pun — bahkan Thor sendiri — mampu mengangkatnya.
Namun, tanpa diduga, Jane Foster tiba di sana. Dalam kondisi tubuh yang melemah karena kanker payudara stadium lanjut, ia menyentuh palu tersebut.
Dan di sanalah momen ajaib itu terjadi.
Mjolnir memilih Jane. Dan dengan satu hentakan, tubuhnya berubah menjadi makhluk cahaya dan kekuatan. Ia tidak hanya menjadi Thor wanita — ia adalah Thor.
Kekuatan Baru, Beban yang Lebih Berat
Sebagai Thor, Jane Foster memiliki semua kekuatan dewa petir:
-
Kekuatan fisik luar biasa, mampu mengangkat bangunan atau menumbangkan raksasa
-
Terbang melintasi ruang dan waktu menggunakan Mjolnir
-
Kendali atas petir dan badai, memanipulasi cuaca dalam sekejap
-
Kemampuan untuk bertarung dengan pedang, palu, dan bahkan secara tangan kosong
Namun, kekuatan besar itu memiliki harga besar.
Setiap kali ia berubah menjadi Thor, seluruh kemoterapinya disapu bersih oleh transformasi Mjolnir. Tubuhnya kembali ke kondisi "sehat sempurna", tetapi semua upaya medis yang telah dilakukan hilang begitu saja.
Dengan kata lain, semakin sering ia menyelamatkan dunia sebagai Thor, semakin cepat ia mati sebagai Jane.
Konflik ini bukan hanya fisik, tapi emosional dan spiritual. Ia tahu setiap tindakan heroik memperpendek hidupnya, namun ia tidak pernah ragu.
Perjuangan di Medan Pertempuran dan Di Dalam Diri
Jane Foster tidak hanya bertempur melawan monster, dewa jahat, atau penyihir dari sembilan dunia. Ia juga berperang melawan putus asa, ketidakadilan, dan rasa takut mati. Namun alih-alih menyerah, ia mengubah penderitaan menjadi kekuatan.
Dalam kisah The Mighty Thor (2015–2018), ia menghadapi musuh seperti:
-
Malekith si Dark Elf, yang menyerang dunia dengan kekuatan magis dan pasukan dari Hel
-
Mangog, makhluk pembenci dewa yang mampu membantai seluruh Asgard sendirian
-
Ketidakpercayaan dari kaum Asgardian yang belum tahu identitasnya
-
Ancaman dari All-New All-Different War of Realms
Namun semua itu tidak menggoyahkan tekadnya. Jane tidak bertarung demi kejayaan, melainkan demi semua yang tidak mampu bertarung.
Identitas Rahasia dan Penerimaan Asgard
Awalnya, identitas Jane sebagai Thor disembunyikan. Odinson (Thor asli) tidak tahu siapa sosok wanita yang mengangkat palunya. Ia hanya menyebutnya “The Mighty Thor” dengan penuh hormat.
Namun, ketika akhirnya ia tahu bahwa Jane Foster, wanita yang ia kenal dari Bumi, yang sakit parah, adalah Thor, ia menunduk dalam rasa hormat dan kehilangan.
Thor tidak marah. Ia menyerahkan nama "Thor" sepenuhnya padanya dan menyebut dirinya Odinson.
Itulah bukti betapa Jane benar-benar layak menjadi Thor, bahkan bagi Thor sendiri.
Pengorbanan Terakhir: Mati untuk Dunia, Hidup dalam Warisan
Dalam pertarungan epik melawan Mangog, makhluk yang membenci para dewa karena kesombongan dan dosa-dosa mereka, Jane tahu satu-satunya cara mengalahkannya adalah dengan mengorbankan Mjolnir itu sendiri.
Ia terbang ke matahari dengan Mangog dalam genggamannya dan melempar Mjolnir ke dalam api kosmik. Ledakan menghancurkan keduanya.
Tubuh Jane terbakar dan ia mati sebagai manusia biasa.
Namun, karena kekuatannya, keberaniannya, dan berkah dari dewa Asgard, ia dibangkitkan oleh Odin dan Frigga.
Dari Dewi Petir Menjadi Valkyrie
Setelah kehilangan Mjolnir dan tak bisa lagi menjadi Thor, Jane tidak berhenti menjadi pahlawan.
Ia menerima tawaran menjadi Valkyrie, pelindung jiwa-jiwa yang gugur dan penjaga perbatasan antara hidup dan mati.
Sebagai Valkyrie, ia mengenakan armor baru, senjata suci, dan tetap menunjukkan bahwa meski kehilangan kekuatan dewa petir, jiwa pahlawan tetap hidup di dalam dirinya.
Kehadiran di MCU
Jane Foster muncul kembali dalam Thor: Love and Thunder (2022), diperankan oleh Natalie Portman:
-
Ia menderita kanker, sama seperti versi komiknya
-
Diberi kekuatan oleh Mjolnir yang hancur dan membentuk ulang untuknya
-
Bertarung sebagai Mighty Thor bersama Odinson
-
Pada akhirnya, mengorbankan diri dalam pertempuran melawan Gorr the God Butcher
-
Diberi kehormatan di Valhalla pada akhir film
Penampilannya dipuji karena emosional, kuat, dan menyentuh hati penonton.
Kesimpulan: Layak, Karena Ia Berani
Jane Foster adalah bukti bahwa menjadi layak bukan soal kekuatan otot, bukan soal keturunan, tetapi soal pilihan untuk melindungi walaupun kau terluka.
Ia adalah Thor bukan karena ia mengangkat palu…
…tetapi karena ia mengangkat harapan.