Proteus (Kevin MacTaggert) – Mutan Realitas Tak Terkendali yang Mengancam Dunia

 

Proteus, anak Moira MacTaggert, adalah mutan omega-level yang dapat membengkokkan realitas. Simak kisah tragis dan destruktifnya sebagai ancaman besar bagi X-Men dan seluruh dunia.



Pendahuluan: Anak Genius yang Menjadi Dewa Chaos

Dalam jagat X-Men, banyak mutan memiliki kekuatan dahsyat. Namun hanya segelintir yang bisa merusak realitas itu sendiri. Salah satunya adalah Proteus, alias Kevin MacTaggert, anak dari ilmuwan Moira MacTaggert. Dengan kekuatan untuk memanipulasi realitas dan energi psionik yang luar biasa, ia bukan hanya ancaman bagi X-Men, tapi juga bagi struktur dunia itu sendiri.

Proteus adalah mutan omega-level, tapi juga sosok tragis—lahir dari hubungan yang tidak diinginkan, dibesarkan dalam isolasi, dan akhirnya meledak menjadi kekacauan.


Asal-Usul: Anak Terlarang Moira

Proteus pertama kali muncul dalam The Uncanny X-Men #125 (1979), diciptakan oleh Chris Claremont dan John Byrne. Kevin adalah hasil hubungan antara:

  • Moira MacTaggert, ilmuwan mutan terkemuka.

  • Joseph MacTaggert, suami abusif dan politisi anti-mutant.

Setelah mengalami kekerasan rumah tangga, Moira melarikan diri dari Joseph dan menyembunyikan Kevin di fasilitas rahasia di Muir Island, setelah mengetahui bahwa anaknya memiliki kekuatan mutan yang tak terkendali.

Kevin tumbuh dalam isolasi, dijaga agar tidak membahayakan dunia, tetapi pada akhirnya ia melarikan diri, memulai jejak kehancuran yang mengguncang dunia X-Men.


Kekuatan Proteus: Manipulasi Realitas

Sebagai Proteus, Kevin MacTaggert memiliki kekuatan luar biasa:

1. Reality Warping

  • Dapat membelokkan hukum fisika sesuai kehendaknya.

  • Mengubah objek menjadi sesuatu yang lain.

  • Membuat dunia menjadi ilusi, distorsi, atau bahkan mimpi buruk.

2. Energi Psionik

  • Kekuatan mentalnya dapat menghancurkan atau mengendalikan pikiran orang lain.

  • Mampu membaca dan mengubah kesadaran target.

3. Incorporeal Form

  • Tidak memiliki tubuh tetap; membutuhkan inang fisik untuk bertahan.

  • Jika tubuh inangnya hancur atau tidak kuat, ia bisa membakar tubuh itu dari dalam.

4. Rentan terhadap Logam

  • Energi Proteus tidak stabil terhadap logam, terutama logam organik seperti Adamantium.

  • Inilah mengapa Colossus, yang tubuhnya menjadi logam, bisa mengalahkannya secara fisik.


Serangan Pertama: Kekacauan di Muir Island dan Skotlandia

Setelah lolos dari Muir Island, Proteus:

  • Mengambil alih tubuh beberapa manusia sebagai “wadah”, membakar mereka hingga tewas.

  • Menyerang kota-kota kecil di Skotlandia.

  • Membelokkan realitas secara brutal—mengubah bangunan, manusia, dan lanskap.

Para X-Men mengejar Proteus, tapi kekuatannya terlalu besar untuk dikalahkan secara konvensional. Bahkan Phoenix dan Cyclops kewalahan menghadapi perubahan dimensi realitas.

Pertarungan klimaks terjadi saat Proteus mencoba mengambil alih tubuh ayah kandungnya, Joseph MacTaggert. Ia membunuhnya tanpa ragu.

Akhirnya, Colossus memanfaatkan kerentanan Proteus terhadap logam, dan meninju tubuhnya hingga energi Proteus meledak dan menghilang… untuk sementara.


Kematian yang Tidak Pernah Final

Seperti banyak entitas energi murni dalam dunia Marvel, Proteus tidak pernah benar-benar mati. Ia telah kembali dalam beberapa kesempatan:

1. M-Day dan Aftermath

  • Setelah banyak mutan kehilangan kekuatan karena ulah Scarlet Witch, Proteus tidak bisa bertahan.

  • Namun esensinya tetap berada di alam astral.

2. Necrosha Event

  • Proteus dihidupkan kembali oleh Selene, dalam bentuk roh energi yang menguasai mayat orang mati.

  • Ia kembali menebar teror hingga berhasil dikalahkan oleh X-Men.

3. Rebirth di Era Krakoa

Dalam era House of X / Powers of X, Proteus dibangkitkan secara resmi oleh Krakoa dan The Five, dan:

  • Menjadi bagian dari mutan yang membantu reinkarnasi mutan lain, karena kekuatan realitasnya berguna untuk “mengisi” tubuh kloning.

  • Bekerja sama secara damai untuk pertama kalinya.

Namun, banyak tokoh mutan masih tidak percaya padanya, karena potensi kehancurannya sangat besar.


Hubungan dengan Moira MacTaggert

Relasi Proteus dengan ibunya sangat rumit:

  • Moira mencintainya, tapi juga takut padanya.

  • Ia menyembunyikan Kevin demi keamanan dunia, tapi juga mengabaikan haknya untuk tumbuh.

  • Kevin merasa ditolak, dimanipulasi, dan akhirnya meledak karena rasa kesepian dan kemarahan.

Ketika terungkap bahwa Moira sendiri adalah mutan dengan kekuatan reinkarnasi, hubungan mereka menjadi lebih kabur. Kevin adalah bayangan masa lalu dan masa depan Moira yang sulit ditebak.


Filosofi Proteus: Dunia adalah Tanah Mainan

Proteus memandang dunia sebagai benda lunak yang bisa dibentuk, bukan realitas tetap. Ia percaya bahwa:

  • Kebenaran tidak absolut, karena realitas bisa dibelokkan.

  • Identitas manusia pun bisa diubah sesuai kehendaknya.

  • Hukum moral atau fisika hanyalah batasan yang bisa dihapus.

Inilah mengapa Proteus sering dianggap sebagai dewa kecil gila, seseorang yang tidak lagi mengerti atau peduli terhadap penderitaan manusia.


Penampilan di Media Lain

1. Animasi

  • Tampil dalam X-Men: The Animated Series (1990-an), dengan penggambaran cukup akurat sebagai anak Moira yang tak terkendali.

2. Game

  • Muncul dalam X-Men Legends II: Rise of Apocalypse sebagai karakter boss rahasia.

  • Juga disebut dalam beberapa game X-Men terkait Muir Island.

3. Potensi Film

Dengan tema multiverse dan manipulasi realitas menjadi populer (lihat: Loki, Doctor Strange), Proteus sangat cocok untuk dimunculkan di film X-Men masa depan—baik sebagai villain besar atau variabel chaos dalam cerita.


Simbolisme: Trauma, Kekuasaan, dan Kekacauan

Proteus adalah simbol dari:

  • Anak yang ditelantarkan dan akhirnya membalas dunia.

  • Kekuatan tanpa arah, yang membawa kehancuran bukan karena kebencian, tapi karena kekosongan emosional.

  • Ketakutan manusia terhadap perubahan realitas dan identitas.

Ia adalah mutan yang terlalu kuat untuk dikendalikan, terlalu rapuh untuk dipahami.


Kesimpulan: Sang Dewa Realitas yang Terluka

Proteus (Kevin MacTaggert) adalah ancaman tingkat kosmik, tapi juga potret seorang anak yang tak pernah dicintai dengan benar. Dengan kekuatan untuk memutarbalikkan realitas, ia menjadikan dunia sebagai kanvas penderitaannya—dan hanya cinta, pengertian, atau pengorbanan yang bisa menghentikannya.

Dalam semesta Marvel, hanya sedikit karakter yang bisa mengancam struktur kenyataan itu sendiri seperti Proteus. Ia adalah kekuatan dan tragedi dalam satu tubuh, dan masa depannya—seperti realitas di sekitarnya—masih bisa berubah sewaktu-waktu.