Spider-Man yang Beda dari Segala Sisi
Bila kita membayangkan Spider-Man, yang terlintas biasanya adalah Peter Parker yang berayun di antara gedung-gedung New York. Namun pada tahun 1978, Marvel menggandeng perusahaan Jepang Toei Company untuk menciptakan versi Spider-Man yang benar-benar berbeda: Takuya Yamashiro, sang Japanese Spider-Man.
Berseragam merah-hitam dengan desain mirip Spider-Man klasik, Takuya hadir bukan dengan cerita jurnalis dan kehidupan remaja, melainkan sebagai pembalap motor yang mendapatkan kekuatan dari alien Planet Spider dan bertarung bersama robot raksasa Leopardon. Kombinasi superhero Marvel dengan genre tokusatsu khas Jepang ini menghasilkan salah satu versi Spider-Man paling unik dalam sejarah.
Asal Usul Takuya Yamashiro: Dari Pembalap ke Pahlawan Super
Takuya Yamashiro adalah seorang pembalap motor cross berusia 22 tahun. Suatu hari, ia menyaksikan pendaratan pesawat luar angkasa Marveller yang membawa sosok misterius bernama Garia, satu-satunya yang selamat dari Planet Spider yang telah dihancurkan oleh organisasi jahat Iron Cross Army.
Garia mentransfer darah laba-laba dari planetnya ke tubuh Takuya, yang memberinya kekuatan super mirip laba-laba. Ia juga memberinya jam tangan Spider Bracelet yang memungkinkan Takuya untuk:
-
Menembakkan jaring laba-laba
-
Mengubah pesawat Marveller menjadi robot raksasa Leopardon
-
Menyimpan dan mengenakan kostum Spider-Man seketika
Setelah menyaksikan ayahnya dibunuh oleh Iron Cross Army, Takuya bersumpah untuk membalas dendam dan melindungi bumi dari invasi jahat mereka, menjadikannya Spider-Man yang bertarung bukan hanya untuk keadilan, tetapi juga untuk penebusan.
Perbedaan Mendasar dari Versi Marvel Asli
Versi Spider-Man dari Jepang ini sangat berbeda dari versi Peter Parker:
Elemen | Peter Parker (Earth-616) | Takuya Yamashiro (Earth-51778) |
---|---|---|
Asal Kekuatan | Laba-laba radioaktif | Darah alien Planet Spider |
Profesinya | Mahasiswa/Jurnalis | Pembalap motor |
Musuh utama | Green Goblin, Venom | Iron Cross Army |
Peralatan | Web-shooter bikinan sendiri | Spider Bracelet dengan teknologi alien |
Dukungan | Tim Avengers, Fantastic Four | Leopardon, robot raksasa |
Gaya cerita | Drama superhero modern | Tokusatsu/sentai ala Jepang |
Kekuatan dan Peralatan
Takuya memiliki kekuatan super khas Spider-Man, tetapi dengan tambahan sentuhan tokusatsu yang mencolok:
1. Kekuatan Laba-Laba
-
Kekuatan fisik yang jauh melampaui manusia biasa
-
Kemampuan memanjat dinding dan melompat luar biasa
-
Refleks dan kelincahan ekstrem
2. Spider Bracelet
-
Menyimpan kostum Spider-Man
-
Menembakkan jaring dan jaring jaring kabel baja
-
Memanggil Marveller dan mengendalikannya menjadi Leopardon
3. Leopardon
-
Robot raksasa setinggi 60 meter
-
Menggunakan pedang raksasa Sword Vigor dan senjata energi Arc Turn
-
Biasanya mengalahkan monster raksasa dalam satu serangan khas tokusatsu
Cerita Tokusatsu: Formula Super Sentai
Seri "Supaidāman" ditayangkan di Jepang pada 1978–1979 dengan 41 episode dan satu film teatrikal. Alur ceritanya khas tokusatsu:
-
Spider-Man melawan monster dalam bentuk manusia
-
Monster mengubah diri menjadi raksasa
-
Spider-Man memanggil Leopardon untuk mengalahkannya
Gaya ini menjadi fondasi penting bagi format Super Sentai (yang kemudian diadaptasi menjadi Power Rangers di Barat). Bahkan bisa dikatakan bahwa Leopardon adalah pionir mecha dalam genre superhero tim Jepang.
Iron Cross Army: Musuh Bebuyutan
Iron Cross Army adalah organisasi militer jahat yang dipimpin oleh Professor Monster dan tangan kanannya Amazoness. Mereka ingin menguasai bumi setelah menghancurkan Planet Spider. Takuya harus menghadapi berbagai monster bio-mekanik seperti:
-
Machine BEMs: Monster cyborg yang dikirim setiap episode
-
Amazoness: Pemimpin pasukan wanita yang karismatik dan kejam
-
Professor Monster: Tokoh utama antagonis yang bertanggung jawab atas kehancuran Planet Spider
Monster-monster ini menggabungkan unsur mistik, alien, dan teknologi, menampilkan kreativitas desain monster khas tokusatsu era Showa.
Warisan Budaya dan Pengaruh di Jepang
Meskipun pada awalnya dianggap eksentrik oleh penggemar Spider-Man Barat, Japanese Spider-Man justru sangat berpengaruh di Jepang. Ia membuka jalan bagi Marvel untuk menjangkau pasar Asia dan menginspirasi evolusi genre sentai yang populer hingga sekarang.
Leopardon sendiri disebut-sebut sebagai robot raksasa pertama dalam serial tokusatsu superhero tunggal. Format pertarungan individu + robot raksasa menjadi cetakan untuk puluhan tahun ke depan dalam serial seperti:
-
Battle Fever J (1979)
-
Denshi Sentai Denjiman (1980)
-
Choudenshi Bioman, Jetman, dan Power Rangers
Relevansi di Dunia Marvel dan Spider-Verse
Japanese Spider-Man tidak diabaikan dalam cerita Marvel modern. Ia telah resmi masuk ke dalam multiverse Marvel sebagai Earth-51778, dan ikut serta dalam event Spider-Verse (2014) dan Spider-Geddon (2018).
Dalam event tersebut, ia bergabung bersama berbagai Spider-Hero dari multiverse seperti:
-
Peter Parker (Earth-616)
-
Miles Morales
-
Spider-Gwen
-
Spider-Man Noir
-
Spider-Punk
Takuya dan Leopardon memiliki peran penting dalam menghadapi Inheritors, musuh multiverse yang memburu totem laba-laba. Leopardon, meskipun rusak, menjadi senjata penting melawan musuh raksasa.
Penampilan di Media Lain
-
Komik Marvel: Takuya muncul dalam Spider-Verse (2014) dan beberapa one-shot sebagai karakter pendukung.
-
Action Figure: Versi Marvel Legends dan S.H.Figuarts dirilis karena tingginya permintaan penggemar.
-
Serial Animasi dan Game: Meski belum muncul di Into the Spider-Verse, penggemar berharap Takuya hadir di film animasi Beyond the Spider-Verse atau game Spider-Verse masa depan.
Fakta Menarik Tentang Takuya Yamashiro
-
Aktor aslinya adalah Shinji Tōdō, yang menjalani pelatihan stunt sendiri.
-
Leopardon sangat jarang menampilkan adegan bertarung karena bonekanya rusak saat produksi—banyak adegan mecha digantikan oleh cuplikan statis dan serangan satu kali.
-
Marvel awalnya menginginkan cerita adaptasi Peter Parker, tapi Toei menolak dan meminta kebebasan total—itulah yang menghasilkan Spider-Man versi Jepang.
Penutup: Spider-Man yang Paling Unik, Paling Ikonik
Takuya Yamashiro bukan hanya Spider-Man dari Jepang—ia adalah manifestasi bagaimana karakter global bisa diterjemahkan ulang sesuai budaya lokal. Dengan kekuatan alien, motor cross, monster raksasa, dan robot mecha, ia mungkin bukan Spider-Man seperti yang kita kenal… tetapi ia adalah Spider-Man yang menginspirasi generasi baru pahlawan di Asia.
Ia membuktikan bahwa menjadi Spider-Man bukan soal siapa kamu, tapi bagaimana kamu menggunakan kekuatan untuk melawan kejahatan—dengan atau tanpa Leopardon.