Di masa depan Gotham dalam era Batman Beyond, Bruce Wayne sudah pensiun, dan peran Batman kini dipegang oleh Terry McGinnis. Dunia telah berubah, teknologi makin canggih, dan kejahatan pun berevolusi. Namun satu sosok masih menghantui semuanya: Joker.
Meski telah lama mati, Joker kembali dalam film Batman Beyond: Return of the Joker (2000)—dan bukan dalam bentuk kloning, tapi melalui tubuh mantan Robin, Tim Drake.
Awal Cerita: Teror yang Kembali
Terry McGinnis menghadapi kejahatan oleh geng Jokerz—penerus ideologi Joker. Namun, tak lama kemudian, Joker asli muncul kembali, tak menua sedikit pun. Semua orang kaget, terutama Bruce Wayne, yang tahu Joker seharusnya sudah lama mati.
Kemunculan Joker memicu ketegangan besar, karena ia mengetahui hal-hal yang hanya Joker sejati tahu, termasuk rahasia identitas Batman.
Plot Twist: Joker Hidup Dalam Tubuh Tim Drake
Dalam kilas balik mengejutkan, terungkap bahwa saat masih remaja, Tim Drake (Robin ketiga) pernah diculik oleh Joker dan Harley Quinn. Selama berminggu-minggu, ia:
-
Dicuci otak
-
Disiksa secara psikologis dan fisik
-
Diubah menjadi Joker Junior
Joker kemudian menanam chip nano-biologis yang menyimpan DNA, kepribadian, dan ingatannya ke dalam tubuh Tim.
Hasilnya: Bertahun-tahun kemudian, Joker bisa mengaktifkan kembali dirinya sendiri dalam tubuh Tim, menyingkirkan kesadarannya, dan menguasai tubuhnya sepenuhnya.
Versi Joker Ini: Kombinasi Lama dan Baru
-
Penampilan klasik Joker: Senyum lebar, setelan ungu, tawa menggelegar.
-
Teknologi mutakhir: Senjata canggih, drone, dan kecerdasan buatan.
-
Pemikiran modern: Joker ini paham strategi dunia masa depan.
-
Emosi pribadi: Ia kembali bukan hanya untuk kekacauan, tapi untuk membalas dendam terhadap Batman.
Dalam pertarungan akhirnya dengan Terry McGinnis, Joker menampilkan kepahitan dan dendam, bukan sekadar keinginan untuk tertawa.
Pertarungan Psikologis
Film ini tidak hanya menyajikan pertarungan fisik, tapi juga:
-
Konflik batin Tim Drake, yang trauma dan merasa bersalah telah menjadi wadah Joker.
-
Pertanyaan moral untuk Bruce: Apakah ia gagal sebagai mentor?
-
Tantangan untuk Terry: Menjadi Batman yang bukan hanya bayangan Bruce.
Joker versi ini adalah musuh yang tidak hanya menghantam fisik, tapi menggoyang batin para pahlawan.
Dampak Emosional
Dalam salah satu adegan paling menyakitkan:
-
Tim Drake (di masa lalu) menembak Joker dengan pistol—setelah tertawa seperti Joker dan menyebutnya “ayah.”
-
Bruce menyadari betapa dalam luka yang ditinggalkan Joker, bahkan setelah mati.
Kembalinya Joker dalam tubuh Robin menciptakan tragedi luar biasa yang mengubah arah hidup semua tokoh utama.
Kekuatan dan Kelemahan Joker Ini
Kekuatan:
-
Pengetahuan strategis dari dua masa (lama dan masa depan)
-
Tubuh yang lebih muda dan kuat (Tim Drake)
-
Senjata canggih
-
Keahlian menyamar dan menyusup
Kelemahan:
-
Ketergantungan pada chip biologis
-
Identitas yang rentan terganggu oleh emosi Tim
-
Tidak bisa bertahan jika chip dihancurkan
Perbedaan dari Joker Lain
Aspek | Joker Klasik | Joker Return of the Joker |
---|---|---|
Tubuh Asli | Ya | Tidak (meminjam tubuh Tim Drake) |
Motivasi | Chaos dan obsesi pada Batman | Balas dendam terhadap Batman & Bruce |
Waktu | Gotham modern atau klasik | Masa depan (Batman Beyond era) |
Teknik | Kuno dan teatrikal | Teknologi tinggi dan biologis |
Kutipan Klasik dari Film
“I’m back, baby!”
“You’re not Batman… you’re a pretender, a joke!”
Joker mencoba menjatuhkan Terry secara psikologis, tapi akhirnya, Terry mengalahkan Joker bukan dengan kekerasan, tapi dengan memancing egonya sendiri.
Kesimpulan
Joker dalam Return of the Joker adalah salah satu versi paling tragis dan mengerikan: ia tidak hanya membunuh, tapi meninggalkan luka abadi dalam tubuh dan jiwa mantan anak didik Batman. Ia kembali dari kematian bukan untuk dunia—tapi untuk menghantui keluarga Wayne selamanya.
Ini bukan Joker yang hidup… ini adalah kengerian yang tak pernah mati.