The Grandmaster?
The Grandmaster, atau nama aslinya En Dwi Gast, adalah makhluk abadi dari kelompok Elders of the Universe dalam semesta Marvel. Ia dikenal karena obsesinya yang luar biasa terhadap permainan, pertarungan, dan taruhan — baik itu antar-manusia, antar-dewa, bahkan antar-semesta.
Sebagai salah satu makhluk tertua di alam semesta, The Grandmaster telah hidup selama miliaran tahun. Namun alih-alih menjadi filsuf atau penakluk, ia memilih menggunakan waktu abadinya untuk bermain, menyusun kompetisi mematikan, dan memanipulasi makhluk lain demi hiburan pribadi.
Ia bukan penjahat secara langsung seperti Thanos, namun sering kali menciptakan kekacauan kosmik hanya karena ingin menonton pertunjukan menarik.
Asal Usul dan Ras: Elder of the Universe
The Grandmaster pertama kali muncul dalam Avengers #69 (1969), diciptakan oleh Roy Thomas dan Sal Buscema. Ia adalah bagian dari Elders of the Universe, kelompok makhluk abadi yang merupakan penyintas tunggal dari ras pertama setelah Big Bang. Tiap Elder memiliki satu obsesi utama yang membuat mereka tetap hidup.
Bagi En Dwi Gast, obsesinya adalah permainan dalam bentuk apa pun — dari catur hingga turnamen pertarungan galaksi.
Karena tidak bisa mati secara alami, para Elder hanya bisa dibunuh oleh kekuatan kosmik tingkat tinggi seperti Infinity Stones atau entitas seperti Death dan Galactus.
Karakteristik dan Kemampuan The Grandmaster
The Grandmaster mungkin terlihat seperti kakek flamboyan yang jenaka, tetapi ia memiliki kekuatan luar biasa. Beberapa kemampuannya antara lain:
-
Keabadian
Tidak bisa menua atau mati karena penyakit atau usia. Selama obsesinya masih ada, Grandmaster tetap hidup. -
Kecerdasan Tinggi dan Manipulatif
Ia adalah ahli strategi ulung dan sering memenangkan permainan dengan kecerdikan, bukan kekerasan. -
Manipulasi Realitas dan Waktu
Dapat mengatur ulang aturan realitas dalam arena permainannya, termasuk menghidupkan kembali pemain yang gugur. -
Teleportasi, Telepati, dan Energi Kosmik
Seperti banyak Elder lainnya, ia mampu berpindah tempat instan, membaca pikiran, dan menembakkan energi destruktif jika dibutuhkan. -
Penguasa Arena
Ia memiliki berbagai arena pertandingan di seluruh galaksi, termasuk di planet Sakaar (versi MCU), di mana ia mengatur gladiator antarbintang.
Grandmaster dalam Komik: Permainan Mematikan
The Grandmaster telah menciptakan banyak konflik besar dalam Marvel Comics hanya untuk menyaksikan pertandingan seru. Beberapa event penting yang melibatkan dirinya antara lain:
Avengers vs. Squadron Sinister
Pertarungan pertama yang memperkenalkan Grandmaster ke pembaca. Ia mengadu tim Avengers melawan tim buatan bernama Squadron Sinister dalam permainan taruhan nyawa melawan Death.
Contest of Champions
Event kosmik besar yang mempertemukan banyak pahlawan Marvel dari seluruh dunia dalam arena pertempuran. Grandmaster memaksa mereka bertarung demi menyelamatkan nyawa saudaranya, The Collector.
Game of Galactus
Grandmaster bahkan pernah berani menantang Galactus dalam permainan strategi kosmik. Hadiahnya? Hidup dan mati bagi seluruh ras alien.
Infinity War & Beyond
Sebagai Elder, Grandmaster sering terlibat dalam event besar seperti Infinity Gauntlet, di mana ia bersekutu atau bersaing dengan karakter kosmik seperti Thanos, The Collector, dan The Champion.
Versi MCU: Eksentrik dan Menghibur
The Grandmaster muncul dalam Marvel Cinematic Universe dalam film Thor: Ragnarok (2017) dan diperankan oleh aktor kawakan Jeff Goldblum. Versi ini sangat berbeda dari versi komik yang formal dan megah — ia lebih eksentrik, flamboyan, dan penuh humor.
Dalam MCU, Grandmaster adalah penguasa planet Sakaar, tempat pembuangan makhluk dari seluruh galaksi. Ia mengatur Kontes Para Juara (Contest of Champions), turnamen gladiator di mana makhluk dari berbagai planet bertarung sampai mati demi hiburan publik — dan dirinya sendiri.
Salah satu petarung terkuatnya adalah Hulk, yang kemudian melawan Thor dalam pertarungan ikonik di arena Sakaar. Grandmaster memperlihatkan sisi ceroboh namun berbahaya — orang yang santai tapi mampu memusnahkan siapa saja dalam sekejap jika melanggar aturannya.
Grandmaster dan The Collector: Saudara Sesama Elder
Dalam beberapa versi, The Grandmaster dan The Collector (Taneleer Tivan) digambarkan sebagai saudara, sesama Elder of the Universe. Hubungan mereka kompleks — kadang bekerja sama, kadang bertarung satu sama lain.
Keduanya memiliki obsesi berbeda:
-
The Grandmaster: permainan dan persaingan
-
The Collector: koleksi dan pengawetan makhluk/artefak
Mereka sering bertaruh satu sama lain menggunakan makhluk kuat atau pahlawan sebagai pion dalam permainan antargalaksi. Dalam beberapa cerita, mereka bahkan menciptakan simulasi atau realitas palsu hanya untuk melihat bagaimana "pion" mereka bertindak.
Filosofi dan Simbolisme: Obsesif dan Tidak Berempati
Grandmaster adalah simbol dari kekuasaan yang tidak bertanggung jawab. Ia mempermainkan kehidupan makhluk hidup tanpa memikirkan akibatnya, karena baginya, semua hanyalah bagian dari permainan.
Ia juga mencerminkan kecanduan terhadap hiburan ekstrem, di mana kesenangan pribadi mengalahkan nilai nyawa. Karakter ini menyindir masyarakat yang terobsesi dengan kekerasan dalam hiburan — dari gladiator kuno hingga reality show modern.
Namun, di sisi lain, Grandmaster menunjukkan rasa ingin tahu dan kecintaan terhadap kreativitas, membuatnya tidak sepenuhnya jahat, tapi tetap berbahaya.
Apakah Grandmaster Masih Hidup?
Dalam Thor: Ragnarok, Grandmaster dikalahkan setelah pemberontakan yang dipimpin oleh Valkyrie, Thor, dan Hulk. Ia muncul dalam adegan post-credit, mencoba bernegosiasi dengan warga Sakaar, namun nasib akhirnya tidak diperlihatkan secara pasti.
Karena Grandmaster adalah Elder dan secara teoritis tidak bisa mati, banyak penggemar percaya ia masih hidup, entah tersembunyi atau membangun arena baru di tempat lain di galaksi.
Jeff Goldblum menyatakan ketertarikannya untuk kembali memerankan Grandmaster, sehingga kemungkinan besar karakter ini akan muncul di proyek Marvel mendatang — mungkin di Secret Wars, What If…?, atau cerita multiverse lainnya.
Warisan Grandmaster dalam Marvel
Grandmaster mungkin bukan penjahat besar seperti Thanos, tetapi ia adalah ancaman filosofis dan moral. Ia menguji para pahlawan bukan hanya secara fisik, tetapi secara mental dan emosional — apakah mereka akan bertarung demi kemenangan atau demi prinsip?
Beberapa nilai yang dibawa karakter Grandmaster:
-
Hiburan bisa berubah menjadi kekejaman jika tidak disertai empati.
-
Kekuasaan abadi tanpa arah bisa berubah menjadi permainan berbahaya.
-
Bahkan karakter komikal pun bisa menjadi ancaman nyata jika diberi kendali.
Penutup: Grandmaster, Maestro Kekacauan Kosmik
The Grandmaster adalah perpaduan antara keabadian, keanehan, dan bahaya. Ia adalah pemain kosmik yang menulis aturannya sendiri, lalu mengubahnya sesuka hati. Dalam semesta Marvel yang penuh konflik dan ketegangan, Grandmaster membawa sesuatu yang unik: kekacauan yang dibungkus dalam pertunjukan.
Apakah dia akan kembali? Sangat mungkin. Selama masih ada yang bisa dimainkan dan ditonton, Grandmaster akan selalu siap melempar dadu — dan mungkin, taruhan berikutnya adalah seluruh alam semesta.