Di semesta utama Marvel (Earth-616), Thor adalah dewa yang tak terbantahkan — putra Odin, penjaga Asgard, dan pahlawan Avengers.
Namun di semesta alternatif Earth-1610 alias Ultimate Universe, Marvel mengubah narasi besar-besaran:
Bagaimana jika Thor bukan dewa… tapi manusia biasa yang mengalami gangguan kejiwaan dan meyakini dirinya adalah dewa?
Di sinilah hadir Ultimate Thor — versi Thor yang membingungkan, politis, kadang brutal, dan sangat “manusiawi” dalam konflik batin dan identitas.
Asal Usul Ultimate Thor
Ultimate Thor diperkenalkan dalam The Ultimates #1 (2002), diciptakan oleh Mark Millar dan Bryan Hitch.
-
Ia mengaku sebagai inkarnasi dewa Norse
-
Tapi pemerintah dan masyarakat meragukannya — menyebutnya penderita skizofrenia
-
Ia menjadi aktivis anti-globalisasi, membela rakyat kecil dan melawan korporasi
-
Mengklaim mendapatkan kekuatannya dari sabuk mistis dan palu yang hanya bisa diangkat oleh orang yang layak
Namun kebenaran tentang dirinya diselimuti kabut narasi dan opini hingga bertahun-tahun kemudian.
Konflik Identitas: Dewa atau Delusi?
Selama banyak edisi pertama Ultimates, identitas Ultimate Thor dipertanyakan:
-
Apakah ia benar-benar anak Odin?
-
Ataukah ia hanya Erik Josten, perawat rumah sakit jiwa yang mencuri teknologi militer?
-
Kenapa hanya dia yang bisa mengangkat palunya?
-
Apakah kekuatannya berasal dari sains atau sihir?
Teka-teki ini menjadi kekuatan naratif utama — hingga akhirnya terungkap bahwa Thor memang dewa, tapi mengalami transmigrasi ke bentuk manusia oleh Odin sebagai ujian.
Kekuatan dan Kemampuan
Ultimate Thor memiliki:
-
Kekuatan super yang sebanding bahkan melebihi Thor klasik
-
Pengendalian badai dan petir, tapi sering dipicu oleh emosinya
-
Senjata unik: Mjolnir berbentuk palu kapak, bukan palu murni
-
Kemampuan bertarung brutal — lebih mirip tentara daripada dewa
-
Sabuk kekuatan (Megingjord) yang meningkatkan kekuatan fisik
Namun, kekuatannya tidak stabil secara emosional dan sering membuatnya kehilangan kendali.
Desain dan Tampilan
Ultimate Thor tampil beda dari Thor klasik:
-
Rambut gondrong dan janggut penuh, gaya rocker atau aktivis
-
Kostum modern: armor berbentuk bundar, tanpa sayap di helm
-
Palu besar seperti palu tempur, bukan perisai keadilan
-
Kadang mengenakan pakaian sipil dengan kemeja, jeans, dan selempang
Ia adalah Thor dari dunia nyata, jika dunia nyata punya dewa… yang turun jadi aktivis.
Peran dalam Tim Ultimates
Thor menjadi bagian dari The Ultimates, versi alternatif dari Avengers, bersama:
-
Captain America (versi militeristik)
-
Iron Man (versi teknokrat playboy)
-
Hulk (versi lebih liar dan brutal)
-
Black Widow & Hawkeye (versi mata-mata keras)
Dalam tim ini:
-
Ia kadang disebut “terlalu tidak stabil”
-
Tapi juga satu-satunya yang bisa menandingi Hulk secara langsung
-
Sering bentrok ideologis dengan Cap yang konservatif
-
Mempertanyakan penggunaan kekuatan oleh pemerintah
Thor adalah suara moral progresif dalam tim militeristik.
Pertarungan Besar dan Konflik Personal
Ultimate Thor terlibat dalam banyak konflik besar:
1. Pertarungan dengan Hulk
-
Di The Ultimates #5, Thor harus menghentikan Hulk yang mengamuk
-
Pertarungan brutal di mana Thor menunjukkan kemampuan ilahi sejati
-
Bahkan Hulk mulai mempercayai bahwa ia mungkin benar-benar dewa
2. Invasi Asgard dan Kematian Odin
-
Dalam The Ultimates 2, Loki memanipulasi realitas dan menyerang Asgard
-
Odin gugur, dan Thor kembali sepenuhnya sebagai Dewa Petir, Putra Asgard
-
Ia memimpin pertempuran magis melawan makhluk-makhluk kuno
3. Ultimatum dan Perubahan Besar
-
Dalam event Ultimatum, Thor berkorban menyelamatkan Valkyrie
-
Ia terbunuh di Hel, lalu dibangkitkan oleh Hela dengan harga jiwanya
-
Menjadi lebih gelap dan murung setelahnya
Kematian dan Warisan
Thor akhirnya gugur dalam Ultimate Fallout #1 (2011) saat melawan invasi besar. Namun:
-
Warisannya berlanjut dalam bentuk Thor baru (Jane Foster) dan Ultimate Universe 2.0
-
Palu miliknya kemudian ditemukan oleh Reed Richards dari Earth-616, memicu konflik multiverse
-
Konsep “Thor Earth-1610” menjadi bagian penting dalam Secret Wars (2015)
Ultimate Thor menjadi simbol dari pahlawan yang tidak percaya sistem, tapi tetap berjuang demi kebaikan.
Perbedaan Utama dengan Thor Klasik
Elemen | Thor Earth-616 | Ultimate Thor (Earth-1610) |
---|---|---|
Asal Usul | Dewa Asgard sejak lahir | Diduga manusia → Dewa terlahir kembali |
Perilaku | Bangsawan heroik | Kasar, politis, anti-sistem |
Senjata | Mjolnir klasik | Palu-kapak modern |
Kepribadian | Tegas, filosofis | Emosional, ideologis |
Reputasi | Diakui sejak awal | Diragukan sampai bertahun-tahun |
Simbolisme dan Kritik Sosial
Ultimate Thor menyentuh banyak isu:
-
Kepercayaan vs sains: apakah dewa itu nyata atau hanya ilusi?
-
Kritik terhadap pemerintah dan militerisasi superhero
-
Konflik eksistensial: identitas diri, kepercayaan, realitas
-
Anti-heroisme modern: tindakan benar tidak selalu datang dari sistem
Ia adalah cerminan dewa dalam dunia manusia modern, penuh konflik batin dan sosial.
Kesimpulan
Ultimate Thor bukan sekadar “Thor lain.” Ia adalah refleksi dari dunia kita, tempat keajaiban dipertanyakan, kekuatan diawasi, dan bahkan dewa pun harus membuktikan dirinya.
Ia mengingatkan kita bahwa pahlawan bukan hanya yang kuat — tapi yang tetap berjuang, bahkan ketika tak seorang pun mempercayainya.