Apa yang terjadi jika Joker berhenti mengejar Batman dan mulai mengejar Superman? Dalam semesta Injustice: Gods Among Us, itulah yang terjadi—dan hasilnya adalah dunia yang porak-poranda. Joker versi ini bukan hanya membunuh demi kekacauan, tetapi dengan tujuan khusus: membuat sang pahlawan paling sempurna menjadi monster.
Dengan satu rencana, ia berhasil menghancurkan hidup Superman, membunuh Lois Lane dan anaknya, serta meledakkan Metropolis. Inilah Joker yang tidak ingin menang—tapi ingin membuat semuanya kalah bersamanya.
Latar Belakang dan Rencana Gila
Dalam semesta Injustice, Joker merasa bosan dengan Batman. Setelah bertahun-tahun bermain kucing-kucingan dengan sang Dark Knight tanpa hasil memuaskan, ia memutuskan untuk bermain dengan Superman—karena "semakin tinggi pahlawan, semakin besar kejatuhannya."
Joker menculik Lois Lane (yang sedang hamil) dan memasang detonator bom nuklir Metropolis pada jantungnya. Ia lalu menggunakan racun Scarecrow yang dimodifikasi dan kryptonite untuk membuat Superman berhalusinasi bahwa Lois adalah Doomsday.
Hasilnya:
-
Superman membunuh Lois dengan tangannya sendiri.
-
Detonator Lois aktif, menghancurkan Metropolis.
-
Anak mereka yang belum lahir ikut tewas.
-
Superman menjadi patah total—dan berubah menjadi diktator.
Tindakan Joker: Bukan Sekadar Chaos, Tapi Eksperimen Sosial
Berbeda dari Joker biasa yang hanya tertarik dengan Batman, versi ini melakukan eksperimen psikologis ekstrem terhadap Superman. Ia ingin membuktikan bahwa bahkan pria sebaik Kal-El bisa berubah menjadi tirani berdarah dingin bila cukup disakiti.
Dan ia berhasil.
Saat ditangkap, Joker menyatakan:
“I finally made you lose control. And now I’ve won.”
Detik kemudian, Superman menembuskan tangan ke dada Joker, membunuhnya.
Dampak Kematian Joker
Pembunuhan Joker bukan akhir, melainkan permulaan. Kematian Lois dan kehancuran Metropolis membuat Superman:
-
Membentuk Rezim totaliter untuk “melindungi dunia dari kejahatan.”
-
Menyerang siapa pun yang menentangnya, termasuk Batman.
-
Membunuh atau menangkap pahlawan lain yang tidak sejalan.
-
Memasukkan Wonder Woman sebagai penasihat utama, yang mendorong langkah kerasnya.
Semua ini dimulai karena Joker ingin melihat dunia terbakar dengan cara yang lebih besar dari biasanya.
Karakteristik Unik Joker Injustice
-
Lebih tenang dan fokus, tidak se-chaotic versi klasik.
-
Manipulatif tingkat tinggi, hingga mampu menaklukkan hati dan pikiran dewa seperti Superman.
-
Tanpa rasa takut sedikit pun terhadap kematian.
-
Bermain catur dalam skala dunia, bukan hanya Gotham.
Versi ini adalah Joker yang berpikir besar dan bertindak dengan presisi.
Kembali dalam Timeline Alternatif
Meskipun tewas, Joker kembali dalam beberapa storyline:
-
Injustice 2 – Joker dari semesta alternatif hadir dan berinteraksi dengan karakter utama.
-
Flashpoint Timeline – Beberapa referensi memperlihatkan kehadiran Joker dari dimensi lain.
-
Injustice Comic Series – Penampilannya dikenang dan terus mempengaruhi plot.
Keberadaannya, meski singkat, menjadi pilar utama dari perubahan besar DC Universe versi Injustice.
Simbolisme Joker Injustice
-
Pemicu moral: Ia adalah godaan yang berhasil.
-
Penjahat yang berhasil “menang” dalam arti psikologis.
-
Cermin dari kekuatan absolut yang bisa dibelokkan.
Ia bukan hanya lawan Batman, tapi penghancur harapan Superman.
Perbandingan dengan Joker Lain
Aspek | Joker Klasik | Joker Injustice |
---|---|---|
Fokus utama | Batman | Superman |
Gaya kekacauan | Acak dan spontan | Terstruktur dan bertujuan |
Akhir cerita | Terus hidup atau kabur | Mati dibunuh Superman |
Dampak | Lokal (Gotham) | Global (Metropolis, dunia, politik) |
Kesimpulan
Joker dari Injustice adalah varian yang berhasil menghancurkan pahlawan paling sempurna dengan satu tragedi. Ia tidak ingin menguasai apa pun—hanya ingin membuktikan bahwa bahkan simbol harapan bisa runtuh. Dengan satu rencana keji, ia menciptakan tirani dari kedamaian, dan membuat dunia kehilangan arah.
Inilah Joker yang menang—meski mati.