Apa jadinya jika Bruce Wayne merasa kehabisan waktu?
Apa jadinya jika, demi menyelamatkan Gotham, Batman nekat mengambil kekuatan dari orang tercepat di dunia?
Inilah kisah kelam Red Death, Batman dari Earth-52 — Batman yang tidak sabar, dan akhirnya berubah menjadi monster kecepatan.
Ketakutan Terbesar Batman
Di Earth-52, hidup Bruce Wayne hancur.
-
Semua orang yang ia cintai — Robin, Batgirl, Nightwing — tewas satu per satu.
-
Gotham perlahan tenggelam dalam keputusasaan.
-
Batman, yang selalu satu langkah di depan musuhnya, kini merasa kalah oleh waktu.
Dalam keputusasaan, ia memandang kepada Barry Allen, sang Flash, sebagai solusi.
Perebutan Kekuatan
Bruce memutuskan untuk melakukan yang tak terpikirkan:
-
Ia menyerang Flash.
-
Ia mencuri Speed Force — energi yang memberi Flash kecepatannya — dengan paksa.
Menggunakan teknologi campuran WayneTech dan Cosmic Treadmill, Batman memaksa kecepatan Flash bergabung dengannya.
Namun ada harga yang harus dibayar.
Kelahiran Red Death
Ketika kecepatan mereka menyatu, kepribadian Barry Allen tidak sepenuhnya hilang.
Barry "hidup" di dalam pikiran Bruce, berteriak, mencoba menghentikan kegilaan yang terjadi.
Namun Bruce, dengan semua luka dan kemarahannya, menjadi penguasa penuh.
Tubuhnya berubah:
-
Armor kelelawar yang berwarna merah darah.
-
Sayap kelelawar menyala.
-
Aura Speed Force hitam mengelilinginya.
Batman telah menjadi Red Death — kekuatan maut yang tak bisa dihentikan.
Misi Red Death
Red Death tidak seperti Batman biasa.
Ia tidak hanya melindungi Gotham, ia menghancurkan apa pun yang ia anggap sebagai ancaman.
Dalam pikirannya yang rusak, dia percaya kehancuran total lebih baik daripada membiarkan dunia menderita perlahan.
Kecepatan Red Death memungkinkan dia bergerak secepat kilat, menyerang sebelum siapa pun sempat melihatnya.
Ia adalah badai kematian berwujud kelelawar.
"Gotham tidak butuh harapan. Gotham butuh jawaban. Dan aku... adalah jawaban itu." – Red Death